Indonesia Tak Ikut Dukung Resolusi Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina
Berita Orbit – Dewan Keamanan PBB menggelar pemungutan suara atas rancangan resolusi mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina pada Jumat 25 Februari 2022 kemarin. Sebanyak 81 negara ikut andil mensponsori draf resolusi tersebut, tetapi Indonesia tidak termasuk ke dalam salah satunya.
Adapun yang bertugas sebagai co-penholders alias pengusul dan perancang resolusi adalah Indonesia dan Albania. Rancangan itu disirkulasikan ke anggota-anggota PBB sejak Kamis 24 Februari 2022 dan terbuka untuk mendapatkan co-sponsorship dari negara-negara anggota PBB.
Pada mulanya, ada 59 negara anggota yang mensponsori draf tersebut, tapi jumlah itu berkembang menjadi 81 negara. Dari Asia Tenggara, hanya Singapura dan Timor Leste yang mensponsori resolusi tersebut.
Hal itu tentu ironis sebab pada Kamis 24 Februari 2022 lalu, Presiden Joko Widodo menyerukan untuk menghentikan perang. Meskipun ia tidak menyebut spesifik seruan itu diarahkan kepada siapa.
“Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” kata Jokowi lewat akun Twitternya.
Berikut daftar negara sponsor resolusi mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina :
- Albania
- Andorra
- Antigua dan Barbuda
- Australia
- Austria
- Bahamas
- Barbados
- Belgia
- Belize
- Bosnia dan Herzegovina
- Bostwana
- Bulgaria
- Kanada
- Cile
- Kolombia
- Kosta Rika
- Kroasia
- Siprus
- Republik Ceko
- Denmark
- Republik Dominika
- Ekuador
- Estonia
- Fiji
- Finlandia
- Perancis
- Gambia
- Georgia
- Jerman
- Yunani
- Grenada
- Guatemala
- Haiti
- Hungaria
- Islandia
- Irlandia
- Italia
- Jamaika
- Jepang
- Kiribati
- Kuwait
- Latvia
- Lesotho
- Liberia
- Liechtenstein
- Lithuania
- Luksemburg
- Malta
- Kepulauan Marshall
- Micronesia
- Monaco
- Montenegro
- Belanda
- Selandia Baru
- Niger
- Makedonia Utara
- Norwegia Utara
- Palau
- Panama
- Papua Nugini
- Paraguay
- Peru
- Polandia
- Portugal
- Korea Selatan
- Moldova
- Rumania
- Samoa
- Singapura
- Slovakia
- Slovenia
- Spanyol
- Suriname
- Swedia
- Swiss
- Timor Leste
- Trinidad dan Tobago
- Turki
- Ukraina
- Inggris
- Amerika Serikat
Meskipun begitu, pada akhirnya resolusi itu gagal dikeluarkan sebab mendapatkan veto dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Rusia.