Farwiza Farhan, Perempuan Aceh Pelindung Ekosistem Leuser

Berita Orbit, Jakarta – Majalah Time merilis 100 sosok inspiratif bertajuk TIME100 NEXT 2022, yang salah satunya adalah perempuan asal Aceh bernama Farwiza Farhan.

Farwiza Farhan adalah Ketua Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA), yang berfokus pada konservasi, perlindungan, dan restorasi Ekosistem Leuser di Aceh dan Sumatra.

Sebagai informasi, Ekosistem Leuser merupakan kawasan hutan hujan yang luas yang belum terganggu. Dia terus berkarya pada aspek kebijakan dan advokasi untuk melindungi hutan.

Aktivis lingkungan ini bahkan mendapat pujian dari Bill Gates atas pengabdian dirinya yang luar biasa untuk Ekosistem Leuser. Bill Gates mengaku optimistis dengan masa depan dunia dalam pelestarian alam karena sosok Farwiza.

“Pada awal hari ini, saya punya kesempatan bertemu Farwiza dan sangat terkesan dari pekerjaannya melindungi ekosistem Leuser di Indonesia,” kicau Bill Gates di Twitter pada beberapa waktu lalu.

Majalah Time punya alasan kuat memasukkan Farwiza dalam daftar TIME100 NEXT 2022. Bahkan primatolog terkenal Jane Goodall juga menuliskan pesan menyentuh untuk Farwiza.

Baca Juga  Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Edy Mulyadi Naik Ke Penyidikan

Goodall teringat ketika orang-orang berkata kepada dirinya bahwa ia tak bisa melakukan semuanya sekaligus, menempuh pendidikan, merawat hutan dan pertanian. Bahkan mereka memintanya untuk memilih.

“Tapi apa gunanya seorang perempuan berpendidikan kalau kembali ke desanya dan mati karena sanitasi yang buruk? Ini semua saling berhubungan. Kita perlu memecah masalah ini pada saat yang sama, dan jelas, Farwiza Farhan telah memilih kebenaran ini dalam hatinya,” tulis Goodall.

Ekosistem Leuser adalah salah satu paru-paru terbesar dunia, yang menyerap karbondioksida dari atmosfer dan menyimpannya di dedaunan pohon, batang, dan tanah hutan.

Goodall mengatakan kalau hutan-hutan tersebut ditebang, maka semua karbondioksida lepas kembali ke atmosfer menjadi gas rumah kaca yang menyelimuti dunia dan menjebak panas matahari.

Baca Juga  Stop Steriotipe Perempuan di Dapur Saja

“Mempertahankan ekosistem dari industri, pembangunan, pemburu liar, seperti yang dilakukan Farwiza dan rekan-rekan aktivisnya adalah pekerjaan penting,” tulis Goodall.

“Pekerjaan itu adalah karya anak muda yang berpikiran sama sehingga membuat perbedaan bagi masa depan dunia kita,” imbuhnya.

Farwiza merupakan perempuan kelahiran Aceh, 1 Mei 1986. Ia menempuh pendidikan di beberapa institusi, seperti Boarding School Bogor, Biologi Kelautan di Universiti Sains Malaysia, Manajemen Lingkungan di The University of Queensland, Fakultas Antropologi Budaya dan Studi Pembangunan di Radboud University Nijmegen, dan University of Amsterdam

Aktif di Yayasan HAkA, konservasionis hutan ini sangat vokal dalam melawan eksploitasi dan ekspansi yang mengancam Ekosistem Leuser. Bahkan dalam penelitiannya, dia menyoroti ekonomi politik dalam pengelolaan sumber daya alam di Aceh, khususnya Ekosistem Leuser.

“Semakin lama kita menunggu untuk mengatasi penggundulan hutan, untuk mengatasi emisi yang memuncak, untuk mengatasi masalah lingkungan, maka makin buruk pula situasi ekonomi kita,” ujarnya kepada Time.

Baca Juga  4 Hal ini Bisa Menjadi Penyebab Bangun Pagi dengan Rasa Sakit di Perut

Ia mengatakan Ekosistem Leuser adalah tempat terakhir di Bumi di mana harimau, gajah, orangutan, dan badak masih hidup bersama. Hewan-hewan tersebut sangat langka di alam liar.

Perempuan inspiratif ini mengajak masyarakat lokal untuk terlibat dalam pengelolaan kebijakan yang melindungi hutan, mengembalikan hak, dan hubungan mereka dengan alam.

“Alam ini milik mereka, sama halnya alam ini untuk gajah, harimau, dan orangutan,” katanya.

Dia juga melibatkan perempuan dalam melindungi lingkungan untuk mengembalikan keseimbangan alam. Namun menurutnya, konservasi perlu menjadi lebih inklusif baik untuk laki-laki maupun perempuan, yang ahli di bidang lingkungan dan kearifan lokal.

“Tidak ada yang bisa hidup di sebuah planet yang nggak lagi layak huni,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *