AC Milan belakangan ini menunjukkan kerentanan dalam penampilannya, mudah ditembus lawan. Jika tidak segera berbenah, klub berjuluk Rossoneri ini berisiko kehilangan tiket Liga Champions musim depan.
Rentetan Hasil Mengecewakan
Setelah meraih kemenangan tipis 3-2 atas Torino, AC Milan harus puas bermain imbang 2-2 melawan Sassuolo di Serie A. Puncaknya, mereka menelan kekalahan 0-2 dari Napoli dalam ajang Piala Super Italia. Tiga pertandingan terakhir tersebut membuat gawang Milan kemasukan total enam gol, sebuah kontras tajam dengan performa sebelumnya.
Sebelumnya, pertahanan solid menjadi fondasi Milan dalam mengarungi musim ini. Dalam 16 pertandingan sebelumnya, mereka hanya kebobolan 10 gol.
Analisis Fabio Capello
Pelatih legendaris Italia, Fabio Capello, menyoroti kerentanan tim asuhan Massimiliano Allegri. Menurutnya, rotasi pemain yang dilakukan Allegri saat melawan Napoli justru semakin menunjukkan kerapuhan tim.
“Tim Milan dari laga terakhir itu perlu direset, dan kalau mereka kebobolan sebanyak yang belakangan ini masuk ke gawang, mereka tak bisa berharap bisa mengalahkan tim-tim, termasuk tim-tim yang di dekat mereka,” ujar Capello dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.
Capello juga mengamati adanya penurunan performa dari pemain kunci saat pemain lain absen. Ia menekankan kurangnya perlindungan di area tengah lapangan menjadi penyebab utama banyaknya gol yang bersarang di gawang Milan.
“Penurunan Modric saat Rabiot absen juga perlu disoroti juga. Mereka kebobolan terlalu banyak karena kurangnya perlindungan di area tengah dan para beknya agak kebingungan.”
Ancaman Zona Liga Champions
Kerentanan ini, menurut Capello, dapat mengancam ambisi Milan untuk finis di zona Liga Champions. Saat ini, Milan berada di posisi kedua klasemen Serie A dengan 32 poin dari 15 pertandingan, hanya unggul tiga poin dari Juventus yang menempati posisi kelima.
“Sekarang Milan harus berhati-hati dengan posisi Liga Champions mereka,” cetus Capello.
Situasi ini menuntut Massimiliano Allegri untuk segera menemukan solusi guna mengembalikan soliditas pertahanan tim dan mengamankan posisi di kompetisi elite Eropa tersebut.
