swasembada pangan

Dukung Swasembada Pangan Lewat Sistem BULE Besutan PTPN

Berita Orbit, Jakarta-Program Swasembada Pangan Nasional saat ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak. Kali ini datang dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) yang terus melakukan riset dan pengembangan untuk mensukseskannya.

Salah satu caranya, dengan meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan tebu sekaligus meningkatkan produksi kedelai melalui pilot project tumpang sari (intercropping) Tebu -Kedelai atau dikenal dengan Sistem BULE.

Gagasan ini diinisiasi oleh Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di mana dari luasan area yang dimiliki PTPN turut memberikan andil dalam meningkatkan produksi kedelai di Indonesia dan khususnya produksi tebu untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional.

Baca Juga  Gelar di Hylo Open Bikin Anthony Ginting Semakin Percaya Diri

Untuk mengawal kesuksesan pengembangan ini PTPN Group bekerja sama dengan perguruan tinggi yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Baca Juga: Ini Strategi Pemerintah Indonesia untuk Antisipasi Krisis Pangan Dunia

Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mahmudi mengatakan, pilot project sistem tumpang sari BULE akan dilakukan di areal PTPN Group seluas 50 Hektare di empat titik lokasi, yaitu di PTPN VII, PTPN IX, PTPN X dan PTPN XI.

“Selanjutnya kami akan bekerja sama dengan IPB untuk mengawal pilot project BULE di PTPN VII. Pengembangan komoditas kedelai di lahan tumpang sari ini akan terus kami kembangkan, dimana potensi tahun depan seluas 15.000 ha di lahan HGU PTPN Group lainnya,” katanya.

Baca Juga  Manajer Bunga Citra Lestari Ditangkap karena Narkoba

Direktur PTPN IX Dodik Ristiawan menambahkan, sebelum Pilot Project BULE PTPN IX juga sudah melakukan tumpang sari kedelai di lahan karet.

“Sebelumnya kami sudah melakukan sistem tumpang sari karet-kedelai, bekerjasama dengan Dinas Perkebunan Kabupaten seluas 10 ha,” katanya.

Baca Juga: Cegah Krisis Pangan, Indonesia Butuh Reformasi Pertanian

Pada sistem tumpang sari BULE tersebut penanaman kedelai dilakukan di lahan tebu yang ditanam dengan dua cara yaitu secara Konvensional atau Larikan dan Ring-Pit masing-masing seluas 5 ha.

Diharapkan melalui sistem tumpang sari ini produktivitas tebu dapat meningkat karena terjadi peningkatan kesuburan tanah melalui penambahan biomasa kedelai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *