PTM 100 pwersen diminta di stop, imbas banyak pasien tertular

DPRD DKI Usul Gubernur Anies Minta Pemerintah Setop PTM 100 Persen

Beritaorbit.com, Jakarta-Pemprov DKI disarankan untuk mengkaji ulang dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, meski saat ini status PPKM level 2.

Usulan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyusul ditemukan banyak siswa dan tenaga pengajar terpapar Covid-19 saat PTM.

“Pak Anies harusnya menyadari bahwa DKI Jakarta merupakan daerah dengan jumlah kasus varian Omicron dengan positivity rate mencapai 10,7 persen, dua kali di atas standar WHO. Harus ada pengambilan kebijakan cepat,” katanya.

Politikus PSI itu meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdialog dengan pemerintah pusat terkait untuk segera mencabut kebijakan PTM sebagai antisipasi penyebaran kasus Covid-19.

Baca Juga  Bahas APBD 2023, Komisi IV Pastikan Bantalan Sosial Untuk Masyarakat Miskin Tersedia

“Jangan sampai tebal telinganya Pak Anies mengorbankan keselamatan anak-anak kita,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan sebanyak 88 dari 90 sekolah kembali melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Awalnya 90 sekolah tersebut sempat menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dikarenakan ditemukan kasus Covid-19.

“Terkait sekolah dari 90 yang sempat ditutup karena covid-19 sekarang tinggal 2 yang masih ditutup. Kamis menjalani PTM 100 persen,” kata Riza.

Politikus Gerindra itu menyatakan pelaksanaan kembali PTM 100 persen berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. Lalu untuk cakupan vaksinasi untuk lingkungan sekolah telah terpenuhi berdasarkan persyaratan yang ada.

“Jadi sekali lagi kita tetap memberlakukan, tidak bermaksud mengabaikan peningkatan Covid atau Omicron, kita harus memperhatikan kualitas pendidikan anak-anak kita,” katanya.

Baca Juga  9.000 Anak di Jakarta Jadi Yatim Piatu Karena Covid-19

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *