Boaz Kecewa, Persipura Turun Kasta ke Liga 2 Usai Kalah Telak dari Persita Tangerang
Berita Orbit, Jakarta-Kekecewaan berat datang dari mantan pemain Persipura Jayapura, Boaz Solossa, setelah melihat timnya terdegradasi dari Liga 1.
Persipura Jayapura menjadi tim terakhir yang dinyatakan harus degradasi dari Liga 1. Sebelumnya Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan sudah menelan pil pahit itu terlebih dahulu.
Kepastian degradasi didapatkan Persipura Jayapura setelah tim tersebut menang telak dengan skor 3-0 atas Persita Tangerang, Kamis 31 Maret 2022. Sayangnya kemenangan itu tidak cukup untuk mengamankan tiket bertahan di Liga 1 musim depan.
Pasalnya di saat yang sama, pesaing terdekat Persipura Jayapura yakni Barito Putera menuai hasil imbang 1-1 atas Persib Bandung.
Persipura dan Barito memiliki poin identik, yakni 36 poin, tetapi ‘Laskar Antasari’ unggul head to head atas Persipura. Alhasil mantan tim Boaz Solossa itu harus menyusul Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan untuk terdegradasi dari Liga 1.
Kondisi tersebut sontak membuat Boaz merasa sedih. Pemain berusia 36 tahun itu kemudian mencurahkan isi hatinya dalam sebuah postingan di instastory Instagram. “Sioo sayang aahhh. Kitong susah niii,” tulis Boaz Solossa dengan membubuhkan emoji menangis.
“Habis kata-kata, terima kasih seluruh pemain. Kalian sudah berjuang untuk keluarga dan masyarakat Papua. Tuhan Yesus akan perhitungkan jeripayah dan keringat kalian. Kakak sayang dan cinta kalian semua sampai mati,” katanya.
Tak Heran jika Boaz Solossa langsung meluapkan kesedihannya di media sosial. Boaz Solossa merupaka. Dirinya tercatat sudah empat kali membawa tim berjuluk Mutiara Hitam meraih gelar juara di Liga 1. Gelar tersebut ditorehkan oleh Persipura pada tahun 2005, 2008/09, 2010/11 dan 2013. Jelang musim 2021/22 bergulir, Boaz dilepas Persipura. Alasannya adalah karena tindakan indisipliner yang dilakukan Boaz.
Setelah itu, pemain kelahiran Sorong tersebut hijrah ke Borneo FC. Boaz Solossa tercatat telah tampil di 22 pertandingan bersama Borneo dan berhasil menorehkan tiga gol dan satu assist.
Ini adalah kali pertama Persipura finis di zona merah kompetisi kasta teratas Indonesia sejak PSSI membuat liga hasil gabungan Galatama dan Perserikatan pada 1994 silam.