Bima Arya Sebut Penyebab Kasus DBD di Kota Bogor Tinggi Tembus Hingga 1.428 Orang
Berita Orbit, Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya angkat suara terkait tingginya kasus warga terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bogor pada tahun ini.
Menurut Bima Arya, tingginya jumlah warga terjangkit DBD yang mencapai 1.428 kasus ini terjadi karena faktor cuaca, yakni pengaruh musim hujan.
“Ya setiap musim hujan ya pasti meningkat. Gak ada hubungannya dengan sampah. Ya musim hujan aja,” kata Bima Arya kepada wartawan Jumat 9 Desember 2022.
Meski begitu, Bima Arya pun mengaku sudah mengintruksikan jajarannya untuk menekan kasus warga terjangkit DBD agar tidak meluas.
Yakni, dengan menggencarkan tim pemantau jentik ke wilayah untuk melakukan pembersihan dan melakukan fogging atau penyemprotan.
“Ketiga, Puskesmas saya minta untuk siaga agar bisa melakukan langkah-langkah cepat penanganan DBD terutama pada anak kecil, balita. Karena DBD itu fatal kalau mengenai balita. Itu aja,” ujar Bima Arya.
Diketahui, Dinkes Kota Bogor mencatat jumlah warga terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Bogor mengalami kenaikan pada tahun ini.
Tercatat, selama Januari-November tahun 2022, ada sebanyak 1.428 warga Kota Bogor yang terjangkit dan delapan orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina itu.
“Iya benar. Ini data kumulatif dari Januari sd November,” kata Sekdis Dinkes Kota Bogor, Erna Nuraena kepada wartawan, Jumat 9 Desember 2022.
Meski begitu, dari jumlah warga terjangkit DBD ini sudah ada beberapa yang berangsur membaik dan sembuh.
Adapun rincian kemunculan 1.428 kasus DBD berdasarkan catatan yang dikeluarkan Dinkes Kota Bogor, diantaranya pada bulan Januari ada 129 kasus, Februari 75 kasus, Maret 155 kasus, April 151 kasus.
Lalu, Mei kasus 116, Juni 135 kasus, Juli 135 kasus, Agustus 115 kasus, September 136 kasus, Oktober 132 kasus serta November 149 kasus.
Sedangkan, untuk delapan kasus meninggal dunia terjadi pada periode Mei 1 kasus, Juni 1 kasus, Juli 1 kasus, Agustus 1 kasus, September 2 kasus, Oktober 1 kasus serta November 1 kasus.