Bima Arya ajak daerah bangun museum futuristik

Bima Arya Ajak Daerah Bangun Museum Futuristik

Berita Orbit, Bogor – Webinar bertajuk museum sebagai jati diri dan identitas kota digelar oleh Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) bersama dengan Asosiasi Museum Indonesia (Amida Jabar) dan Komunitas HIstoria Indonesia (KHI). Webinar tersebut dibuka oleh Ketua Presidium JKPI Bima Arya sebagai langkah untuk mengajak daerah membangun museum.

“Salah satu masalah bangsa ini adalah kemampuan dan kemauan menempatkan sejarah secara proporsional,” ujar Bima Arya.

Menurut Bima perspektif bangsa ini masih cenderung menetapkan sejarah sebagai kejadian masa lalu tanpa memahami bahwa sejarah sebenarnya memiliki nilai strategis untuk perencanaan masa depan. Itulah mengapa komitmen penganggaran relatif kecil dibandingkan sektor-sektor lain yang mampu memberikan manfaat dimasa yang akan datang. seperti infrastruktur, keuangan, biaya pendidikan dan lainnya.

Baca Juga  Buntut Kasus Korupsi Hakim Agung, Presiden Jokowi Perintahkan Mahfud MD Mereformasi Hukum Indonesia

“Tidak ada ruang gerak yang cukup bagi kepala daerah untuk memberikan komitmen yang besar bagi upaya melestarikan sejarah karena keterbatasan fiskal. Kita dibenturkan dengan realita pemahaman atas seberapa urgen untuk kita memiliki tempat mengapresiasi sejarah, salah satunya museum,” imbuhnya.

Kedepannya yang diharapkan dalam webinar ini adalah bagaimana kita sebagai masyarakat indonesia bisa menjadikan musum sebagai pusat peradaban, pusat rekreasi dan untuk membaca kecenderungan dimasa depan. Di Australia Museum menjadi tempat favorit anak-anak karna konsepnya scientific dan disajikan dengan cara menarik.

Namun di Indonesia anak-anak masih terpaksa datang ke museum dan nampak tidak menikmati karena cara penyajian sejarah dalam museum masih tergolong berhenti di masa lalu tidak ada dimensi masa depan.

Baca Juga  Pastikan Kelancaran Lalu Lintas saat Lebaran, Menhub Susuri Tol Jakarta-Cikampek

“Saya membayangkan dan menginisiasi untuk mendirikan museum kota yang menarik, yang futuristik, yang kekinian, tidak saja untuk menjadi tempat mengoleksi barang-barang kuno atau antik, tetapi bisa menarik generasi muda dan itu akan luar biasa,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *