Awas! Ini Bahaya Bakteri Salmonella yang Terkandung di Kinder Joy

oleh -322 Dilihat
Kinder Joy dihentikan penjualannya

Berita Orbit, Jakarta-Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menarik peredaran produk cokelat telur Kinder Joy untuk sementara waktu pada Senin 11 April 2022, sebagai upaya pencegahan dugaan penyebaran bakteri Salmonella.

Penghentian peredaran tersebut dilakukan sampai Kinder Joy dipastikan aman dan tidak mengandung cemaran bakteri Salmonella di Indonesia.

Keputusan ini diawali peringatan dari Food Standart Agency (FSA) Inggris, terkait penarikan secara sukarela produk cokelat telur merek Kinder Surprise yang diduga terkontaminasi Salmonella (non-thypoid), dan merebak di sejumlah negara Eropa. Hingga kini, tercatat 63 kasus anak-anak dengan gejala ringan seperti diare, kram perut dan demam. Namun tidak sampai menyebabkan kematian.

Baca Juga  BPOM Sita Obat dan Kosmetik Ilegal Senilai Rp1,2 Miliar di Kota Bandung

Produk Kinder yang terdaftar di Indonesia yakni Kinder Joy, Kinder Joy for Boys dan Kinder Joy for Girls. Meskipun merek Kinder Joy Indonesia tidak terkait dengan produksi yang ada di Eropa, tindakan BPOM melakukan sampling dan pengujian produk Kinder Joy sebagai upaya melindungi masyarakat dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Lantas seberapa bahayakah bakteri Salmonella, sampai peredaran Kinder Joy dihentikan?

Apa itu Bakteri Salmonella?

Salmonella diketahui merupakan sebuah bakteri gram negatif yang pada umumnya ditemukan di berbagai jenis makanan, terutama makanan yang belum matang dan tidak terjaga kebersihannya. Bakteri ini hidup di usus manusia, hewan, dan burung.

Sebagian orang terinfeksi dengan makanan yang telah terkontaminasi oleh feses. Makanan yang biasanya terinfeksi diantaranya daging mentah, telur mentah, makanan laut mentah, buah dan sayur yang telah terkontaminasi.

Baca Juga  BPOM Mencatat 5 Obat Sirop yang Mengandung Senyawa Etilen Glikol Melebihi Ambang Batas

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kelompok paling rentan terinfeksi Salmonella yaitu anak-anak usia di bawah 5 tahun, dan bayi di bawah 12 bulan yang tidak mendapatkan ASI.

Gejala dan Dampak Salmonella

Beberapa gelaja ringan yang diderita akibat bakteri Salmonella biasanya dimulai dengan gejala mual, muntah, diare, kram perut, panas dingin, sakit kepala, dan darah di feses.

Gejala yang dialami akan muncul setidaknya 2-3 hari setelah bakteri masuk dan menginfeksi usus. Pada umumnya gejala biasanya terjadi selama 2-7 hari. Jadi, jika mengalami gejala-gejala ringan tersebut, cobalah mengingat kembali makanan apa yang sudah dimakan selama tiga hari kebelakang.

Selain menyebabkan masalah pencernaan, ternyata bakteri Salmonella jenis tertentu juga dapat menyebabkan demam tifoid atau tifus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi yang terkandung dalam makanan yang terkontaminasi.

Baca Juga  Ketua APEKSI Jelaskan Konsep Megacities Bila Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.