Awal Tahun, Pramuka Sambut Bonus Demografi
Berita Orbit, Bogor – Gerakan Pramuka diajak untuk mempersiapkan diri menyambut bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi di Indonesia pada 2030. Jumlah penduduk yang melimpah terutama pada usia kerja, dinilai dapat memberi keuntungan dari sisi pembangunan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan.
Karenanya Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor berkomitmen mempersiapkan dan membina anggota usia 7 hingga 25 tahun untuk menjadi kader dan pemimpin bangsa. Salah satunya adalah mencetak Pramuka Garuda terbesar se Indonesia.
Ketua Kwarcab Kabupaten Bogor, Agus Ridho memperhitungkan, pencapaian jumlah Pramuka Garuda saat ini sudah mencapai sekitar 3.700 orang. Hingga 2025 mendatang, ia yakin bisa menjadi penyumbang terbesar di Indonesia yang disiapkan dari setiap Kwartir Ranting dan semua tingkatan.“Kita akan menyumbang 10.000 Pramuka Garuda hingga tahun 2025,” kata dia.
Melalui Pramuka Garuda, Agus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas manusia. Kwarcab Bogor lanjutnya, senantiasa fokus membekali pendidikan karakter dan kompetensi ilmu pengetahuan berbasis kecakapan. Gerakan Pramuka juga harus memberi nilai tambah bagi seluruh anggotanya. Hal ini akan menjadi life skill atau bekal hidup para pemuda Indonesia.
Andalan Cabang Urusan Siaga Putra, Ondeng Sofwanudin menambahkan penyelenggaraan Pramuka Garuda terbaru digelar di Bumi Perkemahan (Buper) Cimandala pada Rabu (20/12/2022) lalu. Sebanyak 286 anggota Siaga telah menyumbang jumlah pencapaian target Pramuka Garuda dari sekitar 700 anggota di semua tingkatan, baik itu Siaga, Penggalang maupun Penegak.
“Proses seleksi kami lakukan mulai dari tingkat Gugus Depan hingga Kwartir Ranting. Di tingkat Kwarcab, semua hasil ujian kembali diverifikasi untuk memastikan terpenuhnya persyaratan Pramuka Garuda,” jelas Ondeng.
Sementara, salah satu pembina dari Sanggar Bhakti SD Sirnagalih 2, Tamansari, Bogor, Shanti Maryani memastikan Siaga yang dikirimkan untuk dikukuhkan menjadi Pramuka Garuda adalah anggota yang sudah memenuhi persyaratan, diuji secara objektif dan dibekali keterampilan, ketangkasan dan pengetahuan umum kepramukaan.
“Semua sudah diuji. Kelengkapan administrasi juga sudah dilengkapi. Semua persyaratan sudah terpenuhi baik itu kecakapan umum, kecakapan khusus, hasta karya hingga penampilan seni budaya,” jelasnya.
Shanti berharap, pencapaian Pramuka Garuda ini dapat dimanfaatkan dengan baik terutama pada saat melanjutkan pendidikan formal melalui jalur prestasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Sejak PPDB 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menetapkan ada penambahan kuota jalur prestasi. Salah satunya melalui jalur prestasi Pramuka Garuda. Peraturan itu mengubah kuota jalur prestasi yang tadinya hanya 15 persen menjadi 30 persen. “Artinya, peluang anak-anak yang mendaftar di jalur prestasi untuk bisa lolos semakin besar,” tegas Shanti. ***