Anwar Hafid : Pemda Jangan Alergi Kritik
Morowali, Anggota DPR RI dari Partai Demokrat dapil Sulawesi Tengah dan mantan Bupati Morowali Dia Priode mengajak kepada Pemerintah Daerah dan semua stekholder untuk tidak alergi kritikan. Hal tersebut disampaikan Drs. Anwar Hafid, M.Si pada saat silaturohmi bersama para Wartawan di Morowali Cafe Desa Ipi Kecamatan Bungku Tengah Kabupaten Morowali. minggu malam (28/11/2021).
“Menurutnya ,Pemda tidak boleh anti kritik semuanya punya hak menyuarakan dan hak masyarakat, kalau yang baik dilajutkan dan yang kurang baik dibenahi”.
Terkait adanya investasi yang ada di Kabupaten Morowali sangat mendukung akan tetapi jangan dipaksakan masyarakat untuk menjual lahan, mereka hanya itu yang dimiliki dan ketika sudah di ganti rugi tanahnya sudah dihargai dengan uang jadi bagaimana kelajutan hidup mereka.
Untuk itu berharap agar Pemerintah mempertimbangakan masalah ganti rugi lahan di Desa Topogaro ini sebelum terlajur seperti PT. IMIP. ucapnya.
Selajutnya berkaitan Listrik, mari kita kawal masalah PLN dan mudah-mudahan PLN dapat travo sehingga bisa normal, Kepala PLN sudah berusaha semaksimal mungkin. PLN dan IMIP sudah ada pertemuan, PLN juga sudah siapkan travo dan sudah ada tanda-tanda dan hanya masalah ini progres serta hanya butuh waktu saja semua sudah berusaha. ujarnya
Ditambahkan Anwar Hafid , Soal kawasan industri di Topogarao, selamatkan rakyat dari akibat polusi. Masalah lahan mengunakan ganti untung bukan ganti rugi,supaya masyarakat di utungkan.
Kemudian berkaitan Hut Kabupaten Morowali yang ke 22 tahun ini acara seremonial tanda kegembiraan Morowali sudah umur 22 tahun dan kita berharap ada persembahan dari rakyat,harapan saya harus lebih baik misalnya pelayanan dasar listrik, air bersih, tekomonikasi yang harus menjadi perhatian khusus.
“Menyelamatkan masayarakat dan pemda membuat program yang bisa selamatkan masyarakat”.ungkapnya
Masih Kata Anwar Hafid, Semboyan Tepeasa Moroso itu harus ada ,jangan kita saling membuat sekat diantara kita dan kita harus tetap bersatu . Pimpinan daerah harus melihat sebagai kekuatan, kritik jangan dilihat sebagai hal yang seakan akan kita tidak suka pemerintah kritik itu mengingatkan pemda. Selama 21 tahun ini dilajutkan Kalau tidak dilajutkan tidak akan sampai-sampai.
“Pemda berharap mengakomudir semua stekholder. Jika kita mengkritik jangan di anggap sebagai musuh akan tetapi sebagai motivasi dan teman”. pungkasnya. (Supriyono).