Amerika Serikat Resmi Larang Impor Minyak dan Gas dari Rusia
Berita Orbit – Serangan negara barat terhadap ekonomi Rusia terus dilancarkan. Terbaru, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan negaranya resmi larang impor minyak dan gas dari Rusia akibat invasi Rusia ke Ukraina.
“Hari ini saya mengumumkan Amerika Serikat menargetkan artileri utama ekonomi Rusia. Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia,” kata Biden dikutip CNBC pada Rabu 9 Maret 2022.
Biden mengatakan , Amerika Serikat akan memberikan “rasa sakit lebih lanjut” bagi Rusia akibat aksi invasinya ke Ukraina. Pengumuman ini akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan perintah eksekutif yang melarang impor minyak, gas alam cair, dan batu bara Rusia ke AS.
Seorang pejabat senior pemerintahan Joe Biden mengatakan tidak akan ada kontrak baru pembelian migas dan batu bara dari Rusia. Sementara kontrak yang sudah terlanjut dibuat harus dihapus dalam waktu 45 hari.
Harga Minyak Dunia Bisa Tembus 300 Dolar AS per Barel
Sebelumnya, saat aksi larangan impor masih berupa wacana, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak memperingatkan negara-negara barat harga minyak dunia bisa tembus hingga lebih dari 300 dolar AS per barel jika negara-negara barat serius dengan rencananya melarang impor minyak Rusia.
“Sangat jelas bahwa penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana besar bagi pasar global,” kata Novak dalam sebuah pernyataan di televisi pemerintah, dikutip dari Antara pada Selasa 8 Maret 2022.
“Lonjakan harga tidak dapat diprediksi. Itu akan menjadi 300 dolar AS per barel jika tidak lebih,” kata Novak.
Novak mengatakan, porsi pasokan minyak Rusia ke negara-negara barat cukup besar. Setidaknya diperlukan waktu satu tahun untuk mengganti volume minyak yang diterima oleh negara-negara barat. Selain itu, mereka pun harus membayar dengan harga yang jauh lebih tinggi.
Di sisi lain, dia mengklaim Rusia tidak akan ambil pusing dengan ancaman itu sebab Rusia sudah mengetahui ke mana akan mengalihkan penjualan minyaknya.
Sementara itu, delegasi berisi pejabat tinggi Amerika Serikat menyambangi Venezuela pada akhir pekan lalu untuk berdiskusi dengan pemerintah Nicolas Maduro dan oposisinya mengenai pasokan energi. The New York Times sendiri mengatakan kunjungan Amerika Serikat ke Venezuela itu terkait dengan rencana Amerika Serikat menyetop impor minyak dari Rusia.
“Terkait dengan Venezuela, tujuan perjalanan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah adalah untuk membahas berbagai masalah termasuk tentu saja energi, keamanan energi,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada Senin 7 Maret 2022.