Amerika Serikat Dekati Venezuela, Bahas Soal Suplai Minyak Bumi

oleh -138 Dilihat
Amerika Serikat bertemu Venezuela

Berita Orbit – Delegasi berisi pejabat tinggi Amerika Serikat menyambangi Venezuela pada akhir pekan lalu untuk berdiskusi dengan pemerintah Nicolas Maduro dan oposisinya mengenai pasokan energi. Ini adalah bagian dari upaya mengisolasi Rusia lebih lanjut akibat serangan Moskow ke Ukraina.

“Terkait dengan Venezuela, tujuan perjalanan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah adalah untuk membahas berbagai masalah termasuk tentu saja energi, keamanan energi,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki pada Senin 7 Maret 2022.

Adapun Presiden Nicolas Maduro memutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat pada 2019. Dalam kasus ini, Maduro pun menyatakan “dukungan kuat” atas invasi Rusia ke Ukraina.

Di sisi lain, Amerika Serikat telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Venezuela untuk mendongkel Madurodari kekuasaan. Salah satunya, mencegah Venezuela memperdagangkan minyak mentahnya di pasar AS padahal perdagangan minyak mentah menyumbang 96 persen pendapatan negara itu.

Baca Juga  Mobil Rombongan Kasad Jenderal Dudung Kecelakaan di Marauke, Ternyata Ini Penyebabnya

Setelah memutus hubungan diplomatik dengan Venezuela, Amerika Serikat menolak berurusan dengan pemerintahan Maduro dan memilih memperlakukan oposisi Juan Guaido sebagai presiden sah Venezuela.

The New York Times sendiri mengatakan kunjungan Amerika Serikat ke Venezuela itu terkait dengan rencana Amerika Serikat menyetop impor minyak dari Rusia.

Amerika Serikat dan sekutu Eropa telah berdiskusi mengenai potensi larang impor minyak Rusia. Amerika Serikat sendiri telah berkoordinasi dengan komite-komite kunci di kongres untuk melakukan pelarangan impor itu sendiri. Namun, rencana itu akan dilaksanakan dengan memastikan suplai minyak global aman.

“Kami sangat aktif berdiskusi dengan mitra Eropa kita mengenai pelarangan impor minyak Rusia ke negara-negara kita, sembari tentu saja, memastikan kesiapan suplai minyak global,” kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken di acara Meet The Press yang disiarkan NBC.

Baca Juga  Kapal Perang Rusia Tenggelam di Laut Hitam Setelah Dihantam Rudal Ukraina

Seorang sumber Reuters mengatakan Eropa memang bergantung pada minyak mentah dan gas alam Rusia, tetapi dalam 24 jam terakhir mereka menjadi lebih terbuka dengan ide melarang produk-produk Rusia tersebut.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak memperingatkan negara-negara barat harga minyak dunia bisa tembus hingga lebih dari 300 dolar AS per barel jika negara-negara barat serius dengan rencananya melarang impor minyak Rusia.

“Sangat jelas bahwa penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana besar bagi pasar global,” kata Novak dalam sebuah pernyataan di televisi pemerintah, dikutip dari Antara pada Selasa 8 Maret 2022.

“Lonjakan harga tidak dapat diprediksi. Itu akan menjadi 300 dolar AS per barel jika tidak lebih,” kata Novak.

Baca Juga  Rekayasa Lalu Lintas Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor, Polisi: Tak Sesuai Putar Balik

Novak mengatakan, porsi pasokan minyak Rusia ke negara-negara barat cukup besar. Setidaknya diperlukan waktu satu tahun untuk mengganti volume minyak yang diterima oleh negara-negara barat. Selain itu, mereka pun harus membayar dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.