Berita Orbit, Tausiyah Jumat – Surat Al-Hadid (bahasa Arab:الحديد, “Besi”) adalah surah ke-57 dalam al-Qur’an. Surah ini tergolong surah Madaniyah dan terdiri atas 29 ayat. Dinamakan Al Hadiid yang berarti besi diambil dari perkataan Al Hadiid yang terdapat pada ayat ke-25 surat ini.
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 12)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَا لْمُؤْمِنٰتِ يَسْعٰى نُوْرُهُمْ بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَ يْمَا نِهِمْ بُشْرٰٮكُمُ الْيَوْمَ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
yauma tarol-mu-miniina wal-mu-minaati yas’aa nuuruhum baina aidiihim wa bi-aimaanihim busyrookumul-yauma jannaatung tajrii ming tahtihal-an-haaru khoolidiina fiihaa, zaalika huwal-fauzul-‘azhiim
“Pada hari engkau akan melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya mereka bersinar di depan dan di samping kanan mereka, (dikatakan kepada mereka), “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Demikian itulah kemenangan yang agung.””
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 13)
يَوْمَ يَقُوْلُ الْمُنٰفِقُوْنَ وَا لْمُنٰفِقٰتُ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا انْظُرُوْنَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُّوْرِكُمْ ۚ قِيْلَ ارْجِعُوْا وَرَآءَكُمْ فَا لْتَمِسُوْا نُوْرًا ۗ فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُوْرٍ لَّهٗ بَا بٌ ۗ بَا طِنُهٗ فِيْهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهٗ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَا بُ
yauma yaquulul-munaafiquuna wal-munaafiqootu lillaziina aamanungzhuruunaa naqtabis min nuurikum, qiilarji’uu warooo-akum faltamisuu nuuroo, fa dhuriba bainahum bisuuril lahuu baab, baathinuhuu fiihir-rohmatu wa zhoohiruhuu ming qibalihil-‘azaab
“Pada hari orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman, “Tunggulah kami! Kami ingin mengambil cahayamu.” (Kepada mereka) dikatakan, “Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu).” Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada azab.”
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 14)
يُنَا دُوْنَهُمْ اَلَمْ نَكُنْ مَّعَكُمْ ۗ قَا لُوْا بَلٰى وَلٰـكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ اَنْفُسَكُمْ وَ تَرَبَّصْتُمْ وَا رْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْاَ مَا نِيُّ حَتّٰى جَآءَ اَمْرُ اللّٰهِ وَ غَرَّكُمْ بِا للّٰهِ الْغَرُوْرُ
yunaaduunahum a lam nakum ma’akum, qooluu balaa wa laakinnakum fatangtum angfusakum wa tarobbashtum wartabtum wa ghorrotkumul-amaaniyyu hattaa jaaa-a amrullohi wa ghorrokum billaahil-ghoruur
“Orang-orang munafik memanggil orang-orang mukmin, “Bukankah kami dahulu bersama kamu?” Mereka menjawab “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri, dan kamu hanya menunggu, meragukan (janji Allah) dan ditipu oleh angan-angan kosong sampai datang ketetapan Allah; dan penipu (setan) datang memperdaya kamu tentang Allah.”
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 15)
فَا لْيَوْمَ لَا يُؤْخَذُ مِنْكُمْ فِدْيَةٌ وَّلَا مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ۗ مَأْوٰٮكُمُ النَّا رُ ۗ هِيَ مَوْلٰٮكُمْ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
fal-yauma laa yu-khozu mingkum fidyatuw wa laa minallaziina kafaruu, ma-waakumun-naar, hiya maulaakum, wa bi-sal-mashiir
“Maka pada hari ini tidak akan diterima tebusan dari kamu maupun dari orang-orang kafir. Tempat kamu di neraka. Itulah tempat berlindungmu, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.””
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 16)
اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَـقِّ ۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَا لَ عَلَيْهِمُ الْاَ مَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ
a lam ya-ni lillaziina aamanuuu ang takhsya’a quluubuhum lizikrillaahi wa maa nazala minal-haqqi wa laa yakuunuu kallaziina uutul-kitaaba ming qoblu fa thoola ‘alaihimul-amadu fa qosat quluubuhum, wa kasiirum min-hum faasiquun
“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.”
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 17)
اِعْلَمُوْۤا اَنَّ اللّٰهَ يُحْيِ الْاَ رْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰ يٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ
i’lamuuu annalloha yuhyil-ardho ba’da mautihaa, qod bayyannaa lakumul-aayaati la’allakum ta’qiluun
“Ketahuilah bahwa Allah yang menghidupkan bumi setelah matinya (kering). Sungguh, telah Kami jelaskan kepadamu tanda-tanda (kebesaran Kami) agar kamu mengerti.”
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 18)
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَا لْمُصَّدِّقٰتِ وَاَ قْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
innal-mushshoddiqiina wal-mushshoddiqooti wa aqrodhulloha qordhon hasanay yudhoo’afu lahum wa lahum ajrung kariim
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”
Asbabun Nuzul Ayat 16
Muqatil bin Hayyan ra menjelaskan, bahwa *ayat 16* ini diturunkan berkenaan dengan para sahabat Rasulullah Saw yang suatu ketika tampak sedang bersenda gurau dan tertawa-tawa. (Hr. Ibnu Abi Syaibah, Lihat dalam kitabnya aI-Mushannaf, hadis no. 35715).
Hadis Seputar Ayat
Ayat 13
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling buruk di Hari Kiamat kelak adalah manusia yang memiliki dua muka, manusia yang mendatangi orang-orang itu dengan satu muka dan orang lain dengan muka yg lain pula.’ (Hr. Bukhari & Ahmad)..
Ayat 16
Dari Abii Sa’id al-Khudri ra, bahwasanya Rasulullah Saw telah bersabda,
“Sesungguhnya para penghuni surga saling menatap dari kejauhan ke sesama penghuni surga yang lain yang berada di bagian atas, sebagaimana kalian melihat gemerlapnya bintang-bintang yang melintasi ufuk timur dan barat karena perbedaan letak mereka. Lalu para sahabat bertanya, ‘ltukah tempat para Nabi yg tidak bisa dijangkau kecuali oleh mereka sendiri?’ Nabi menjawab, ‘Ya, demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Ia juga merupakan tempat orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para rasul.” (Hr. Bukhari & Musiim).
Hadits Nabawi
Ibnu Mas’ud Ra. berkata, “Tidak ada jeda waktu antara keislaman kami dan ketika Allah menegur kami dengan ayat, {(Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah…)}» (OS Al-Hadid, 57: 16), kecuali hanya empat tahun.” (HR Muslim, Sahih Muslim, Juz 4: 2319).
Hadits Qudsi
Dari Abu Hurairah Ra., Nabi Saw., bersabda,
“Di saat Allah menciptakan manusia, Dia menulis dalam kitab-Nya -yang Dia sendiri yang menulis terhadap diri-Nya, dan itu diletakkan-Nya di Sisi-Nya di atas Arsy: Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.” (HR Al Bukhari, AlJami’u Sahih Al-Bukhari, Juz 4: 384).
Riyadus Salihin
Dari Al Harts bin Suwaid Ra., ia berkata, Abdullah berkata, “Nabi Saw bersabda, ‘Siapakah di antara kalian yang harta pewarisnya lebih ia cintai daripada hartanya sendiri?” Mereka meryawab, Wahai Rasulullah, tidak ada di antara karni melainkan hartanya lebih ia cintai daripada harta pewarisnya.’ Beliau bersabda,
“Hartamu adalah apa yang telah engkau dahulukan sedang harta pewarismu adalah apa yang engkau tangguhkan.” (HR Al-Bukhari).
Hadits di atas memberikan faedah diantaranya adalah dorongan untuk
mempersembahkan harta benda pada ranah-ranah kebaikan agar bermanfaat bagi dirinya kelak di akhirat. (Faisal bin Abdu Aziz Ali Mubarak, Tatrizu Riyadis Salihina, Ju 1 tt: 373).
Hikmah Ayat
Ayat 12-14
Kemunafikan itu penyakit sosial yg akan mengantarkan pelakunya pada kesengsaraan dunia dan akhirat.
Ayat 16-17
Selalu objektif dlm menilai sesuatu.