Puluhan orang ditemukan didalam kerangkeng di rumah Bupati Langkat

Ada Korban Tewas Di Kerangkeng Budak Bupati Langkat, Diduga Dianiaya

Berita Orbit – Kerangkeng Bupati Langkat non-aktif Terbit Rencana Perangin-Angin rupanya tak cuma sekadar “tempat rehabilitasi” pengguna narkotika. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkapkan, berdasarkan penyelidikannya, pernah ada penghuni kerangkeng yang tewas diduga karena dianiaya.

“Informasi yang kita dapatkan kemarin, dan sudah kita konfirmasi terhadap keluarga adanya korban tewas yang di tubuhnya terdapat tanda tanda luka, peristiwa tahun 2019,” kata Wakil Ketua LPSK RI Edwin Partogi Pasaribu saat jumpa pers di Medan, Sabtu 29 Januari 2021.

Edwin menerangkan, ketika korban tewas, pihak keluarga dihubungi. Dikatakan bahwa korban mengalami asam lambung. Namun, ketika keluarga tiba di kediaman Terbit Rencana, mereka curiga lantaran jenazah sudah dimandikan dan dikafani, tinggal dikebumikan.

Baca Juga  Untuk Mengusut Kasus Gagal Ginjal Akut Anak RI Komnas HAM Bentuk Tim Ad Hoc

Didorong rasa curiga, pihak keluarga membuka kafan di bagian wajah. Benar saja, ditemukan bekas luka di sana.

“Mereka sempat membuka kafan itu terlihat di wajahnya bekas luka,” ujar Edwin.

Tak Cuma Satu

Selain LPSK, Komnas HAM dan Polda Sumatera Utara juga melakukan penyelidikan terhadap kerangkeng budak Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-Angin. Hasilnya, masing-masing menemukan fakta adanya korban tewas dengan identitas yang berbeda. Artinya, penghuni yang menjadi korban tewas di sana tak cuma satu orang.

“Yang meninggal lebih dari satu. Kami menelusuri dapat, Polda juga dapat dengan korban yang berbeda,” kata komisioner Komnas HAM M Choirul Anam di Polda Sumut pada Sabtu 29 Januari 2021.

Baca Juga  Usut Kasus Kerangkeng Manusia, Hari Ini Komnas HAM Periksa Bupati Langkat

Anam pun mengatakan, dalam penyelidikannya ditemukan indikasi adanya kekerasan di kerangkeng berkedok tempat rehabilitasi itu. Salah satunya, seorang pria berwajah lebam yang terekam kamera video, menurut Anam dia adalah korban penganiayaan di kerangkeng tersebut.

Faktanya, kita temukan yang terjadi rehabilitasi yang cara melakukan rehabilitasinya penuh dengan catatan-catatan kekerasan sampai hilangnya nyawa,” ucap Anam.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *