89 Orang Tewas dalam Keributan Antar Geng di Haiti
Ilustrasi kekerasan antar gengDalam sepekan 89 orang meninggal dunia akibat kekerasan yang terjadi antar geng di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.
Kelompok HAM mengungkapkan bahwa kekerasan ini terjadi ketika harga-harga kebutuhan pokok naik, pasokan bahan bakar minyak langka, dan perang antar geng meningkat.
Kerusuhan tersebut terjadi pada 7 Juli antara dua geng bermusuhan di Cite Soleil, lingkungan kumuh dan padat di Port-au-Prince.
Ketika baku tembak terjadi di lingkungan tersebut selama hampir sepekan, polisi tidak turun tangan. Sementara organisasi kemanusiaan internasional berjuang mendistribusikan pasokan makanan dan obat-obatan kepada para korban, dikutip dari AFP, Jumat 15 Juli 2022.
Ribuan keluarga tinggal yang di lingkungan kumuh itu tidak punya pilihan selain bersembunyi di dalam rumah mereka, tidak bisa mendapatkan makanan dan air bersih. Banyak rumah warga terbuat dari seng dan puluhan warga menjadi korban peluru nyasar.
“Sedikitnya 89 orang tewas dan 16 lainnya hilang dalam kekerasan pekan lalu,” jelas Jaringan Pembela Hak Asasi Manusia Nasional dalam pernyataannya.
Organisasi ini menambahkan, 74 orang menderita luka tembak atau tikaman pisau.
Kepala misi Doctors Without Borders lokal, Mumuza Muhindo mendesak para anggota geng yang bertempur mengizinkan paramedis mengakses Brooklyn, daerah di Cite Soleil yang paling terdampak kekerasan.
Kendati berbahaya, Muhindo mengatakan pihaknya telah mengoperasi rata-rata 15 pasien sehari sejak Jumat lalu.