175 Sampel Pasien di Kasus Gagal Ginjal Akut telah Diterima Bareskrim

oleh -75 Dilihat

Berita Orbit, Jakarta – Bareskrim Polri mengaku telah menerima 175 sampel dari pasien kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).

Kabag Penum Humas Polri Kombes Nurul Azizah mengatakan saat ini seluruh sampel tersebut tengah didalami penyidik di Pusat Laboratorium Forensik.

Hal itu, kata dia, diperlukan guna mengusut dugaan tindak pidana dalam kasus GGAPA yang telah merenggut ratusan korban jiwa.

“Sampai dengan saat ini tim Puslabfor Polri telah menerima 175 sampel terkait kasus gangguan gagal ginjal akut yang terdiri dari obat, urine, dan darah,” ujarnya melalui keterangan video, Kamis (10/11).

Kendati demikian, Nurul tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal hasil pendalaman yang telah dilakukan penyidik terkait sampel tersebut. Hanya saja, kata dia, tim gabungan dari Bareskrim Polri telah menghadiri gelar perkara yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga  Bupati Morowali Buka AMPG Mehule Cup I Championship

Selanjutnya, menurut Nurul, penyidik akan melakukan koordinasi dengan Puslabfor Polri dalam rangka mengembangkan kasus tersebut.

“Tim gabungan akan melakukan koordinasi dengan Puslafor terkait dengan pengembangan TKP dan melengkapi berkas dokumen penyelidikan,” tuturnya.

Bareskrim sebelumnya sudah menaikkan kasus dugaan tindak pidana kasus GGAPA oleh PT Afi Farma ke tahap penyidikan. Menurut Pipit, PT Afi Farma secara formil sudah melanggar karena melawan aturan dalam undang-undang.

Akan tetapi, pihaknya masih perlu mendalami obat yang diduga menyebabkan tewasnya ratusan anak yang diproduksi oleh PT Afi Farma tersebut.

“Pembuktian materil untuk mengetahui bagaimana sih proses praproduksi seperti apa. Kemudian, selama proses produksi seperti apa. Itu yang harus banyak selalu kita harus pengen tahu,” ujar Pipit Rismanto, Rabu (2/11).

Baca Juga  Tewas Keracunan, Kasus Pembunuhan Berencana Kopda Muslimin Terhadap Istrinya Ditutup

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan berdasarkan data yang dilaporkan dari seluruh rumah sakit di 28 propinsi menunjukkan hasil pemeriksaan yang konsisten, yakni faktor risiko terbesar penyebab GGAPA adalah toksikasi dari kandungan EG dan DEG pada obat sirop.

Sementara itu, jumlah temuan kasus GGAPA di Indonesia telah mencapai 324 orang per Minggu (6/11). Ratusan kasus itu tersebar di 28 provinsi Indonesia dengan kasus kematian ditemukan pada 195 anak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.