Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. (Portugal-India.com)

Sekjen PBB Ajak Pemimpin Bersatu Atasi Masalah Dunia

Berita Orbit, Jakarta – Sidang tahunan PBB dibuka pada Selasa 20 September 2022 dan berlangsung selama seminggu ke depan. Agenda ini dihadiri oleh para presiden, perdana menteri dan pejabat lainnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengimbau para pemimpin dunia agar bersatu dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah dunia yang “penuh dengan gejolak.”

“Kita berada di lautan ganas; musim dingin yang dipenuhi ketidakpuasan global sudah di depan mata,” ungkapnya dalam pidato pembukaan sidang tahunan Majelis Umum PBB seperti dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Komisi HAM PBB : Ada Pembunuhan Anak, Penghilangan, dan Penyiksaan Terhadap Orang Papua

“Krisis biaya hidup sedang berkecamuk. Kepercayaan runtuh. Ketimpangan meledak,” sambung Guterres.

Baca Juga  Artis Sinetron Naufal Samudra Ditangkap Terkait Narkoba

“Dan planet kita sedang terbakar,” ia memperingatkan.

“Kita membutuhkan harapan… dan lebih dari itu, kita perlu bertindak.”

Ia menyerukan agar seluruh pihak segera meredakan krisis pangan global. Elemen penting upaya tersebut adalah menyelesaikan masalah yang disebutnya “kegentingan pasar pupuk global.”

Rusia memberlakukan kuota ekspor pupuk sejak negara ini menginvasi Ukraina 24 Februari lalu. Rusia adalah salah satu eksportir pupuk utama dunia dan kelangkaan yang disebabkan olehnya telah menyebabkan lonjakan harga di pasar internasional, membuat beberapa petani kecil kesulitan membelinya, sehingga berpotensi mengurangi hasil panen mereka secara signifikan.

“Tanpa tindakan saat ini, kelangkaan pupuk dunia akan dengan cepat berubah menjadi kelangkaan pangan dunia,” tandas Guterres.

Baca Juga  Pria Asal Cigombong Cabuli Wanita Disabilitas Hingga Dibekuk Polisi

Ia menyerukan agar “semua hambatan yang tersisa” dalam ekspor pupuk Rusia dan bahan-bahannya, termasuk amonia, dapat segera diangkat.

“Produk-produk ini tidak dikenai sanksi – dan kita membuat kemajuan dalam menghilangkan dampak tidak langsungnya,” ia menekankan.

Meskipun tidak ada sanksi Barat terhadap ekspor pangan dan pupuk Rusia, Moskow mengklaim sebaliknya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *