Peneliti Ungkap Puasa Ramadan Bisa Menurunkan Resiko Alzeimer dan Parkinson
Berita Orbit, Bogor – Puasa di bulan Ramadan memiliki sejumlah manfaat. Selama sebulan penuh umat islam menjalankan ibadah puasa dengan menahan diri untuk tidak makan dan minum sejak fajar hingga matahari terbenam. Awalnya puasa ramadan adalah kewajiban umat islam untuk menjalankan rukun islam. Namun saat ini seiring berkembangnya teknologi, ditemukan puasa ramadan ternyata memiliki beberapa manfaat untuk tubuh salah satunya menurunkan risiko terjadinya alzheimer dan parkinson.
Dikutip dari The National News, para peneliti di Amerika Serikat menyatakan bahwa berpuasa memberikan manfaat positif bagi produktivitas otak. Berpuasa akan mendorong otak dalam keadaan stres sehingga menghasilkan protein yang dikenal sebagai faktor neurotropik. Faktor ini nantinya akan membantu mendorong peremajaan sel induk otak. Bahkan, salah satu penelitian yang dilakukan oleh National Institute of Ageing Amerika Serikat menunjukkan bahwa puasa dapat menurunkan risiko terjadinya alzheimer dan parkinson yang menyerang sistem memori.
Penyakit alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Penyakit ini bisa memburuk seiring waktu sehingga membuat penderitanya tidak mampu lagi melakukan pekerjaan sehari-hari.
Baca Juga: Gaduh Salmonella, Peredaran Kinder Joy Dihentikan Sementara
Alzheimer bisa berkembang seiring berjalannya waktu dan memengaruhi beberapa fungsi otak. Pada tahap awal, penderitanya akan mengalami gangguan daya ingat bersifat ringan, seperti tidak mengingat nama benda, percakapan, atau peristiwa yang belum lama terjadi.
Parkinson adalah penyakit pada sistem saraf yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan. Kondisi ini menimbulkan beragam keluhan, seperti tremor, kaku otot, hingga gangguan koordinasi. Penyakit parkinson merupakan salah satu penyakit yang menyerang fungsi otak.
Melihat sederet manfaat tersebut, tidak heran jika puasa tidak hanya dilakukan oleh umat Islam selama bulan Ramadan. Tetapi kerap juga dilakukan oleh berbagai kalangan di luar bulan suci Ramadan.
