Dinas Pendidikan Palu: Tidak Ada Paksaan dalam Vaksinasi Anak

Berita Orbit, Palu – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu Anshar Sutiadi menyatakan tak ada paksaan bagi anak didik Sekolah Dasar (SD), untuk divaksinasi covid-19. Surat edaran yang diberikan pihak sekolah kepada masing-masing orang tua peserta didik, hanya sebagai dasar bahwa anak-anak mereka siap untuk divaksin Covid-19.

“Tidak ada paksaan untuk vaksinasi anak-anak didik usia SD. Dan tidak ada juga sanksi yang diberikan, jika memang orang tua peserta didik menolak jika anak-anak mereka divaksin. Surat pernyataan yang diberikan pihak sekolah, hanya sebagai dasar kami. Apakah anak didik tersebut bisa divaksin atau tidak,” katanya kepada media ini saat dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis 20 Januari 2021.

Baca Juga  UMKM Mampu Percepat Pemulihan Ekonomi

Vaksinasi yang diberikan kepada peserta didik usia SD, tambah Anshar, bertujuan untuk menambah imunitas anak-anak tersebut. Selain itu, vaksinasi kepada peserta didik usia SD dilakukan, sebagai pendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

“Vaksinasi kepada peserta didik ini, sudah dimulai sejak tanggal 19. Dan pelaksanaannya, dibuka langsung oleh Bapak Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid. Alhamdulillah, kemarin anak saya juga sudah divaksin,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Anshar, orang tua peserta didik usia SD tidak perlu khawatir. Surat pernyataan yang diberikan pihak sekolah kepada mereka, tidak akan dimanipulasi sama sekali. Apapun yang diisi oleh orang tua murid di dalam surat pernyataan tersebut, itu juga yang akan sampai ke Dinas Pendidikan Kota Palu.

Baca Juga  Kasus Covid-19 di Kota Bogor Meningkat, Masyarakat Diimbau Tetap Tenang

“Suratnya tidak akan berubah ataupun mau dimanipulasi oleh pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota. Jadi orang tua anak didik tenang saja. Sekali lagi kami tegaskan, tidak ada paksaan anak-anaknya untuk divaksinasi,” tegasnya.

“Batas waktu vaksinasi ini juga, tidak akan ditentukan. Dimana target vaksinasi kepada anak didik usia SD sendiri, sekitar 36.000 orang,” tutup Anshar. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *